Air Tak Mengalir, Warga Desa Bendar Demo PDAM

  • Oct 24, 2019
  • bendar
  • BERITA

BENDAR, Puluhan warga desa Bendar Kecamatan Juwana Kabupaten Pati menggruduk  Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Cabang Juwana yang mana dimediasi oleh Pemerintah Desa  dan dipertemukan di kantor Balaidesa Bendar . Pasalnya, 1 tahun lamanya, warga desa itu tak menikmati aliran air untuk kebutuhan hidup sehari - hari.
      Warga Desa Bendar saat melakukan aksi demo  PDAM di Kantor Balaidesa Bendar, Kamis (24/10/2019). 
Sekitar pukul 10.00 WIB, puluhan warga Desa  melakukan Audensi dengan pihak PDAM di kantor Balaidesa Bendar. Pertemuan tersebut selain dihadiri dari warga Desa Bendar dan  pihak PDAM dihadiri pula dari anggota DPRD Pati ( H. Jamari dan Yetty ), Perangkat Desa , dan kepolisian ( Polsek Juwana ) . Mereka adalah para pelanggan PDAM yang selama ini menggantungkan kebutuhan air dari perusahaan daerah itu.
Warga kesal karena selama 12 bulan atau 1 tahun ini, mereka tak menikmati aliran air bersih. Sehingga pengeluaran untuk mendapatkan air bersih semakin membengkak. Mereka menuntut pihak PDAM segera melancarkan air bersih ke desa tersebut.
“Warga sangat tergantung dengan air bersih dari PDAM. Sudah setahun , alirannya tidak lancar. Hal itu malah membuat pengeluaran warga semakin membengkak. Ya untuk membeli air bersih, beli jerigen, membeli tempat air dan lain-lain,
Salah satu warga Desa Bendar atau peserta yang hadir mengatakan sedikitnya ada 1.300 pelanggan PDAM yang terdampak akibat tak mengalirnya pasokan air itu. Mereka selama ini, sudah beberapa kali melapor ke pihak PDAM tersebut. Bahkan melakukan perundingan dengan petugas. Namun, upaya itu hanya menjadi isapan jempol belaka. Karena janji dari petugas hanya tinggal janji.
“Kami sudah beberapa kali melaporkan hal itu, namun pihak PDAM sendiri tidak ada jawaban yang jelas. Sehingga inilah jalan yang kami tempuh dengan melakukan demo dan audensi di kantor Balaidesa ,” jelasnya.
Perwakilan pendemo kemudian diterima oleh pihak manajemen PDAM. Mereka diajak berunding untuk mencari solusi dengan disaksikan anggota DPRD Pati, aparat desa, dan kepolisian sektor Juwana.